Presiden Afghanistan Lanjut Salat Id saat Serangan Roket

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, tetap melanjutkan salat Iduladha meski terjadi serangan roket yang jatuh di dekat istana kepresidenan di Ibu Kota Kabul pada Selasa (20/7) kemarin.

Dilansir CNN, Rabu (21/7), dalam rekaman video terlihat Ghani salat bersama dengan sejumlah menteri dan pejabat di luar ruangan. Selepas rukuk, terdengar suara ledakan yang membuat Ghani dan jemaah salat terkejut.

Akan tetapi, imam melanjutkan salat dan sujud diikuti oleh Ghani dan jemaah lain. Namun, terlihat ada beberapa jemaah yang panik dan bingung apakah dia harus melanjutkan salat atau berlindung.


Sementara itu pasukan pengamanan presiden langsung berlari mengamankan lokasi.

Menurut laporan Kepolisian Kabul, saat itu terjadi tiga serangan roket pada pukul 08.30 waktu setempat. Roket itu diluncurkan dari distrik 4 dan mendarat di wilayah distrik 1, 2 dan istana kepresidenan.

Menurut Juru Bicara Kepala Majelis Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, Abdullah Abdullah, roket itu mendarat sangat dekat dari istana.

Kelompok Taliban melalui juru bicara mereka, Suhail Shaheen, menyangkal berada di balik serangan roket itu dan menyatakan mereka sudah sepakat melakukan gencatan senjata pada Iduladha. Menurut dia, serangan itu dilakukan oleh kelompok ISIS Khurasan (IS-K).

Kelompok ISIS di Afghanistan pun menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket itu.

Situasi di Afghanistan kini semakin mengkhawatirkan karena kelompok Taliban semakin gencar menyerang dan merebut wilayah di perbatasan Afghanistan. Hal itu terjadi selepas pasukan koalisi asing dipimpin Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pergi dari Afghanistan setelah meneken kesepakatan damai dengan Taliban.

Menurut laporan, sejak Presiden AS, Joe Biden, menarik pasukan mereka pada 14 April lalu dari Afghanistan, Taliban berhasil merebut 221 wilayah dari tangan pemerintah Afghanistan.

Agresivitas Taliban juga memicu gelombang pengungsi di berbagai wilayah di Afghanistan.

Menurut AS dan pasukan koalisi, proses penarikan seluruh tentara asing di Afghanistan akan selesai pada akhir Agustus mendatang.

Di sisi lain, kepergian pasukan koalisi asing memicu kekhawatiran di kalangan penduduk Afghanistan. Mereka risau apakah pemerintah dan aparat keamanan mampu mempertahankan diri dan mengimbangi kelompok Taliban, dan tidak membuat negara itu kembali jatuh ke dalam perang saudara.

Laporan analisis intelijen AS memperkirakan pemerintahan Afghanistan bisa kalah dalam beberapa bulan jika terus-terusan berperang dengan Taliban.

Sementara itu, pasukan khusus Afghanistan yang berjumlah 11 ribu prajurit yang dilatih AS dan koalisi asing juga kerepotan untuk menghadapi Taliban. Sebab selama ini mereka selalu dibantu oleh informasi intelijen AS untuk menghadapi Taliban.

Taliban juga tidak segan menghabisi pasukan Afghanistan meski sudah menyerah. Pada Juni lalu 22 anggota pasukan khusus Afghanistan yang sudah menyerah tewas dieksekusi Taliban.

Sedangkan sekitar seribu tentara Afghanistan dilaporkan kabur ke Tajikistan untuk menyelamatkan diri dari Taliban.

Taliban juga mengklaim ribuan tentara Afghanistan membelot dan bergabung dengan mereka.

(ayp/ayp)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Presiden Afghanistan Lanjut Salat Id saat Serangan Roket"

Post a Comment