Korban Tewas Banjir Bandang Turki Jadi 57 Orang

Jakarta, CNN Indonesia --

Korban meninggal dalam banjir bandang dan tanah longsor di kawasan pesisir Laut Hitam, Turki bertambah menjadi 57 orang.

Sedangkan jumlah orang yang hilang belum bisa dipastikan karena data yang berbeda antara lembaga pemerintah.

Seperti dilansir Associated Press, Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD), menyatakan 46 orang meninggal akibat banjir bandang di Kastamonu. Kemudian korban tewas akibat banjir bandang di wilayah Sinop tercatat mencapai delapan orang, dan satu korban meninggal di Bartin.


Penduduk Kastamonu menyatakan melalui media sosial ada ratusan penduduk masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang. Namun, pemerintah setempat membantah laporan mereka menemukan sekitar 250 jenazah yang diduga korban banjir.

Banjir bandang di wilayah Sinop nyaris menyapu bersih desa Babacay, serta merusak jembatan serta menghanyutkan puing-puing. Sebuah rumah susun tingkat lima di bantaran kali juga hancur akibat banjir bandang.

AFAD mengerahkan 5.820 anggota, 20 anjing pelacak, 20 helikopter dan dua pesawat evakuasi.

Sekitar 2.250 penduduk di wilayah itu dievakuasi guna menghindari banjir. Sebagian dari mereka diselamatkan ketika berlindung di atap rumah dan ditempatkan di asrama mahasiswa yang diubah menjadi lokasi pengungsian.

Pakar lingkungan memperkirakan perubahan iklim membuat cuaca ekstrem kerap terjadi karena bumi memanas akibat dampak pembakaran batubara, minyak bumi dan gas alam. Namun, sejumlah ahli di Turki memperkirakan bencana itu juga disebabkan oleh perilaku manusia terhadap sungai dan rencana pembangunan yang tidak tepat.

Salah satunya akibat lebar sungai Ezine di distrik Bozkurt, Kastamonu, dari yang semula 400 meter menjadi tinggal 15 meter. Selain itu sejumlah bangunan juga dibangun di sepanjang aliran sungai.

(ayp/ayp)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Korban Tewas Banjir Bandang Turki Jadi 57 Orang"

Post a Comment